Hetifah Tekankan Pentingnya Pendidikan Inklusif untuk Difabel

21-08-2024 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian. Foto : Dok/Andri

PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan pentingnya meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Meskipun sudah ada kerangka hukum seperti Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, implementasinya di lapangan masih menemui banyak tantangan, terutama terkait infrastruktur dan persepsi masyarakat. 


“Berdasarkan data, hanya sekitar 0,2% dari perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki pusat layanan disabilitas. Ini menunjukkan masih jauhnya perjalanan untuk mencapai inklusivitas dalam pendidikan tinggi,” jelas Hetifah dalam rilis yang diterima Parlementaria, Rabu (21/08/2024). 


Politisi Partai Golkar itu menambahkan, banyak perguruan tinggi yang belum menyediakan fasilitas yang memadai bagi penyandang disabilitas, seperti jalur khusus untuk pengguna kursi roda dan alat bantu belajar yang sesuai. 


Selain itu, stigma sosial terhadap difabel juga menjadi hambatan signifikan. Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa difabel tidak perlu atau tidak mampu mengejar pendidikan tinggi. Hetifah menilai persepsi ini sangat merugikan dan merampas hak mereka untuk berkembang. 


Komisi X, di bawah kepemimpinan Hetifah, berkomitmen untuk mendukung pendidikan inklusif bagi difabel. “Kami mendorong pemerintah untuk menyediakan pendanaan khusus, termasuk beasiswa dan subsidi fasilitas pendukung, serta melindungi difabel dari diskriminasi di pendidikan tinggi,” tegasnya. 


Hetifah juga menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antar lembaga pemerintah, peningkatan sumber daya, serta pelatihan tenaga pengajar agar lebih kompeten dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus. Ia juga menyoroti perlunya sosialisasi dan kampanye publik untuk mengubah pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan inklusif. 


Mengakhiri pernyataannya, Hetifah mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih inklusif. “Keberhasilan pendidikan inklusif tidak hanya diukur dari jumlah mahasiswa difabel yang diterima, tetapi juga dari dukungan yang mereka dapatkan untuk mencapai potensi penuh mereka,” tutupnya. (rnm/aha)

BERITA TERKAIT
Hetifah Apresiasi Berbagai Program Terobosan di 100 Hari Kinerja Menteri Abdul Mu’ti
24-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Mendikdasmen Abdul Mu’ti memaparkan berbagai capaian dan terobosan kebijakan...
Hetifah Apresiasi Superaplikasi Rumah Pendidikan: Langkah Nyata Kebijakan Berbasis Data
24-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian mengapresiasi Peluncuran Cetak Biru Transformasi Digital Rumah Pendidikan di Kompleks...
Legislator Pahami Kegelisahan KONI Terhadap Permenpora 14/2024
24-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman menyampaikan kegelisahan masyarakat olahraga prestasi Indonesia terkait...
Lalu Hadrian Irfani: Masalah Internal Kemdikti-Saintek Harus Diselesaikan Secara Transparan
23-01-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani menyoroti polemik Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi...